Kreasi Kancing Baju
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh arkeolog, kancing digunakan sebelum manusia mengenal tulisan. Kancing tertua ditemukan di situs arkeologi kebudayaan Lembah Indus di Mohenjo Daro. Sebelum mengenal kancing, manusia menggunakan tali atau kulit busana untuk merapatkan busana mereka.
Kancing yang dibuat pertama kali oleh manusia terbuat dari cangkang kerang. Kancing tersebut diperkirakan berusia sekitar 5.000 tahun. Kancing dari cangkang kerang sudah dikenal sebagai ornamen di peradaban Lembah Indus pada 2000 SM. Kancing tersebut diukir menjadi bentuk geometris dan dilubangi sehingga dapat dijahit pada pakian dengan menggunakan tai atau benang. Awalnya kancing berfungi sebagai ornamen .
Kancing juga ada yang terbuat dari pecahan kaca, kulit, mutiara, bahkan emas seperti yang dikenakan orang Yunani sekitar 4.000 tahun yang lalu.
Kancing baju dengan lubang kancing hadir di Eropa pada tahun 1200. Penggunaan kancing baju di Eropa berasal dari budaya yang dibawa oleh para pedagang Turki dan Mongolia. Kata button yang berarti kancing baju dipercaya muncul pada tahun 1200, yang berasal dari istilah Perancis "bouton" yang berarti tunas, atau "bouter" yang berarti menekan.
Negara yang paling cepat menangkap peluang dalam tren penggunaan kancing yaitu Perancis. Pabrik kancing pertama di dunia yang didirikan pada tahun 1250 bernama Guild. Guild membuat kancing baju bernilai seni tinggi untuk kalangan bangsawan.
Kancing baju mulai menjadi bisnis besar pada pertengahan tahun 1300-an. Perancis saat itu menjadi pusat kancing baju di Eropa,
Tahun 1520, King Francis I dari Perancis mengenakan pakaian yang dipasangi 13.600 kancing baju saat bertemu King Henry VIII dari Inggris.
Memasuki abad ke-19, kancing baju diproduksi secara massal. Kancing baju dibuat dengan bahan yang bervariasi dimana kancing baju yang terbuat dari benang bersaing ketat dengan kancing dari bahan logam dan tulang. Lambat laun, dominasi Eropa dalam pembuatan kancing mulai tergeser oleh negara Jepang. Kancing dari Jepang terbuat dari mutiara berwarna putih. Jepang menjadi pemasok kebutuhan kancing di dunia tahun 1860.
Masuk abad ke-20, kancing baju semakin berkembang dengan variasi yang sangat beragam.
Jenis dan Bentuk Kancing
Pembuatan kancing terus berkembang hingga sekarang. Kancing yang semula hanya berbentuk bulat kini berkembang menjadi berbagai bentuk. Bahan pembuatannya pun sangat bervariasi. Corak atau motif kancing juga semakin beragam. Ukurannya pun ikut berkembang dari ukuran 1cm sampai 5cm bahkan lebih.
A. Kancing Jepret
Biasanya terbuat dari logam atau plastik dengan ukuran yang relatif kecil. Dan terdiri dari dua bagian, yaitu bagian yang memiliki tonjolan pada tengahnya dan bagian yang tengahnya memiliki lekukan untuk menancapkan atau mengunci bagian kancing yang memiliki tonjolan. Kancing jepret banyak digunakan dalam busana wanita seperti blus dan kebaya.
Pemakian kancing jepret tidak terlihat dari luar seperti pada kancing yang menggunakan lubang kancing. Pilihan warna kancing jepret hanya hitam, silver, dan putih. Dan hanya kancing jepret berbahan logam yang kualitasnya bagus.
B. Kancing Lubang Dua atau Empat
Kancing inilah yang paling terkenal karena sering digunakan. Bentuknya bulat pipih dengan lubang di bagian tengah kancing yang berfungsi untuk memasukkan benang jahitan. Penggunaan kancing jenis ini banyak ditemui pada busana seperti kemeja, kaos berkerah, blazer, dll.
Kancing ini ada yang berbahan plastik, tempurung kelapa, kayu, akrilik, kerang, dsb. Bentuk, warna, ukurannya pun beragam.
C. Kancing Berkaki atau Bertangkai
Tangkai yang ada di kancing tersebut digunakan untuk meletakkan jahitan benang ke busana. Pada bagian bawahnya memiliki pengait berbentuk seperti cicin. Kancing ini digunakan pada busana wanita atau anak-anak sebagai ornamenyang dapat menambah keindahan pada busana karena bentuknya sangat bervariasi dengan warnanya sangat beragam.
D. Kancing Bungkus
Kancing ini digunakan pada kebaya, blazer, atau busana yang menghendaki kancing serupa dengan busana yang dibuat. Kancing ini memiliki lubang untuk jahitan di bagian belakang. Warna kancing ini dapat disesuaikan dengan busana yang akan digunakan.
E. Kancing Cina
Kancing cina ini terbuat dari sejenis tali yang dibuat dengan teknik simpul dan buhul sehingga menghasilkan bentuk-bentuk tertentu dan dibuat dari simpul-simpul tali kor.
F. Kancing Hak
Kancing ini memiliki dua bagian berupa bagian sangkutan dan penyangkut. Kancing berukuran besar biasanya dipasang di rok atau celana. Pemasagannya diakukan dengan cara dijahitkan dan ada juga dengan cara ditekan. Kancing ini terbuat dari logam dengan warna silver.
G. Kancing Kait
Kancing ini berbahan logam yang memiliki dua bagian yaitu hook (kaitan) bentuk melengkung dan eye (mata kait) bentuk melingkar dengan lubang pada kedua sisinya. Berukuran kecil dan digunakan sebagai pengait pada kamisol ataupun kebaya konvesional.
H. Kancing Hias
Kancing hias memiliki bahan, bentuk, warna, dan motif yang beraneka ragam karena fungsinya sebagai dekorasi pada pakaian. Bahan dan bentuknya pun beragam.
Alat dan Bahan yang digunakan untuk kerajinan kancing
A. Alat yang digunakan
1. Tang (pemotong, pembulat, pipih)
2. Gunting
3. Lem
B. Bahan yang digunakan
1. Kancing
2. Tali (kulit atau beludru)
3. Flanel
4. Kawat
5. Senar elastik
6. Jepit tip top
7. Pita
8. Ring cincin
9. Jepit giwang
10. Jepit anting
11. Rantai
12. Peniti